Selaku pengusaha garmen, tentu pertanyaan tersebut memusingkan, gimana hampir setiap hari dipacu untuk selalu membikin model baru.
Kalau saya amati, banyak kisah, pengusaha yang dahulu besar omsetnya, kemudian menurun drastis karena gagal menjawab kebutuhan pelanggan. Dulu besar karena masih jarang pesaing, monopoli. Sehingga apapun yang dibikin amblas dikonsumsi pelanggan.
Namun kondisi sekarang, beda banget. Pesaing tiap hari tumbuh, apalagi didukung dengan jaringan informasi tingkat tinggi yang semakin tersebar merata. Maka boleh dikata, siapa yang paling inovatif, maka dia yang akan leading. Kreatifitas menjadi modal penting dimasa sekarang dan mendatang. So, be creative.
Masalahnya adalah, tangan kita dua, otak kita satu. Sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tentu keterbatasan ini tidak boleh menjadi hambatan untuk kreatif.
Ada contoh menarik yang bisa diambil dari treadless dan ganti baju, dimana untuk inovasi produk diserahkan kepada customer. Pendekatan ini seringkali disebut sebagai Open Inovatiob yang artinya inovasi tidak dilakukan sendiri, namun berkolaborasi bisa dengan pelanggan, suplier, karyawan dan owner.
Nah, bagaimana prakteknya. Kalau dalam usaha garmen, desain model bisa kita serahkan ke karyawan, penjahit, suplier atau respon customer, sehingga kita tidak terlalu pusing. Bayangkan, jika dalam satu minggu kita harus mengeluarkan 3 model, apa tidak puyeng.
Saya sendiri punya hoby desain kaos, karena kesibukan sehingga saya seringkali tidak bisa menepati dead line. Dari pengalaman tersebut, saya menghire beberapa desainer freeland, sehingga memudahkan saya launching produk.
So, pendekatan open inovation ini memudahkan kami update produk hampir setiap minggu seperti produk2 di www.jilbabfatta.com
Amir Fauzi
Owner
No comments:
Post a Comment