Haji : Bersama Mujahidin Afghan

From: Amir Fauzi
Sent: Friday, February 10, 2006 5:53 PM
To: Milis BDI

Bersama Mujahidin Afghan

Mendengar ungkapan diatas, jiwa terasa berdesir. Ada semacam kebanggan & kemuliaan tersendiri. Apalagi bagi yang mengikuti kisah-kisah nan heroik yang pernah ditorehkan oleh para mujahidin dalam mengusir pasukan beruang merah. Pertemuan yang kami alami, tidaklah dalam medan jihad di Afghan yang bergunung-gunung dengan cuaca yang ekstrim, terik dan dingin. Tapi dalam suatu muktamar tahunan kaum muslimin. Haji.

Ada suatu kebiasaan yang saya lakukan menghadapi momentum haji ini. Berulang-ulang saya hujamkan statemen ini : ini haji fardhu, tidak setiap tahun bisa datang, perlu biaya, perlu waktu, meninggalkan amanah2 dan perlu berpisah dgn orang2 yang kita cintai. Sehingga momentum ini terasa sangat berarti. Salah satu tips yang bisa dioptimalkan adalah, momentum ini adalah multamar muslim sedunia, sayang jika tidak kita manfaatkan sebesar mungkin untuk silaturrahmi dengan saudara2 muslim di belahan dunia.

Tips sederhana untuk itu, keluarlah dari komunitas anda : muslim indonesia. Bergabunglah dengan jutaan muslim lainnya yang berlainan bahasa, kulit, ras, postur dan lainnya. Maka akan kita dapatkan kazanah yang luar biasa. Berbaur dengan mereka, berdiskusi tentang Islam, negara, dakwah, budaya, keluarga dan masa depan adalah event yang sangat memberikan inspirasi dan menyentuh nurani.

Ada kesan-kesan yang sangat sulit hilang yang ditorehkan dari silaturrahmi ini. Kenangan dengan saudara kita dari Sudan, Tazikistan, Yunani, China, Moro, Khasmir, Turki, Pakistan, Palesthine, Nigeria, Afrika Selatan, Iran, Irak, Bahrain, Yaman, Pattani, Bangladesh, India dan lainnya terasa masih hangat. Bayangan raut wajah-wajah itu terasa masih bergelayut, indah untuk dikenang.

Mereka sama dengan kita, rasa persaudaraan itu sama dihati setiap muslim. Nabi memberikan statement, al-Islam ka Bunyanun Wahid. Islam itu ibarat satu tubuh, jika ada bagian yang sakit, maka bagian lain merasa sakit pula. Pas sekali statemen ini dirasakan.

Kembali ke my Brothers from Afghan. Secara profile, agak sama muslim India, Khasmir, Pakistani & Afghan. Tapi ada ciri khusus yang membedakannya. Lelakinya umumnya tinggi dengan sorban besar & bejanggut lebat. Saya sempat penasaran, kalau dilihat dari profilenya, cukup sederhana. Dari diskusipun, cukup sederhana pula. Yang membuat saya ndak habis pikir, bagaimana orang-orang ini menghinakan Beruang Merah dari Afghan yang pada waktu itu menjadi adikuasa. Saya teringat kembali tokoh Afghan, Rassul Sayyaf, Hikmatyar 'singa lembah pansir', Shah Massood dan Rabbani serta buku yang saya baca terbitan Malaysia. Bagaimana mereka mengundang pertolongan Alloh.

Dari beberapa pertemuan dengan beberapa mujahid Afghan dan kejadian2 yang saya saksikan, baru akhirnya saya dapat menarik benang merah. Betapa banyak Mujahid Afghan ini menyebut kata Alloh, setiap amal, setiap kejadian, setiap perbuatan. Mulai dari jalan kaki, naik angkot maupun diskusi, kata Alloh selalu terselip. Subhanallah, Masya Alloh, Allohu Akbar dll. Nampaknya, kedekatan dengan Alloh ini dan kezuhudannya akan dunia membuat Alloh campur tangan dalam pertempuran-pertempuran sengit dengan sanjata seadanya melawan penguasa Kremlin. "La-Tahzan, wa La Khauf, Innallaha Ma'ana" Jangan sedih dan jangan Takut, Alloh bersama kita. Ketika Alloh, Tuhan seluruh alam bersama kita, lantas apa didunia ini yang ditakuti. Dan akhirnya, Alloh memenangkannya. Allohu Akbar.

Allohu a'lam


Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================

No comments: