Sent: Wednesday, February 15, 2006 6:25 PM
To: MilisBDG
Saya pengin sekali menulis tema ini, walaupun terasa berat. Ibarat sebuah bisul akan terasa sakit sebelum dikeluarkan mata bisulnya. Qobulul Amal, atau amal yang diterima adalah tema berat yang selayaknya disampaikan, agar tidak menjadi tanggungan dikemudian hari. Karena saya menyaksikan kejadian-kejadian yang memang seharusnya tidak dilakukan.
Ada dua prasyarat diterimanya sebuah amal. Niat yg ikhlas & sesuai syariah (tuntunan Nabi). Saking pentingya niat ini, banyak kitab-kitab besar, bahasan pertamanya adalah bab niat. Riyadhussalihin, karya Imam Nawawi juga kalau ndak salah, Kitab Sahih Bukhari & Muslim juga menempatkan porsi niat kajian yang sangat penting. Hadist populer pertama adalah hadist riwayat Umar Ra, "innama a'malu bi niyyat". Semua amal disertai dengan niat.
Niat haji yang lurus, tidak disertai sum'ah (ingin populis), riya (ingin
dipuji) dan hanya berkidmat kepada Alloh adalah permasalahan yang sangat mendasar. Karena pada dasarnya esensi haji, adalah substansi tauhid. Ingat riwayat populis lainnya, seorang mujahid, dermawan & ulama akhirnya sad ending karena niatnya tdk lurus karena Alloh. Niat ini tak tampak, karena masuk dalam rongga kalbu setiap jiwa. Urusan hati Alloh yang tahu.
Kedua, sesuai syariat Nabi. Kalau yang niat itu terhijab, kalau amal ini tampak. Kalau yang pertama pada porsi ruhiyyah besar, kalau yang kedua porsi amal/action yang besar. Untuk prasyarat kedua ini dasarnya adalah al-Ilmu. Kata Nabi, Ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar. Mau tidak mau, menjadi kewajiban bagi setiap muslim menuntut ilmu syar'i, khususnya terkait dengan ilmu2 ubudiyyah. Nabi manandaskan, kalau mau sukses dunia, dengan ilmu. Sukses akherat, dengan ilmu. Sukses keduanya, dengan ilmu. Dikuatkan lagi : menuntut ilmu wajib bagi muslimin & muslimat. dll.
Untuk bab ilmu ini, saya terinspirasi majelis2 ilmu di Madinah & Makkah. Ceramah2 dari para Syaikh sangat kuat dasar rujukannya. Kalau ditelusur polanya seperti berikut : Dalil Al-Quran, Sunnah & atsar Sahabat baru ijtihad ulama yang diakui kapabilitasnya. Bahasanya mengalir lugas & terang, se-akan-akan kita diajak kembali menemui jaman Nabi. Kembali ke sumber yang sahih, seperti mereguk mata air kecemerlangan dimana mata air itu berasal.
Jadi ingat kembali pesan Nabi saat haji wada'. Tidak akan tersesat umatku selama berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnahku. Nampaknya tradisi back to Qur'an & Assunnah inilah yang mesti dihidupkan ummat ini, ketika paham materialisme, liberalisme, kapitalisme, sosialis begitu kuat mencengkeram kuat urat otak kita. Imam Malik, pernah menyatakan, ummat ini akan bangkit jika kita mau merujuk bagaimana ummat jaman Nabi bangkit.
.....
Sangat panjang untuk dituliskan. Kembali ke masalah haji. Pada waktu itu saya berpikir, ini haji fardhu & banyak yang harus dikorbankan, sangat sayang jika dua prasyarat diatas tak terpenuhi. Berbekal pengetahuan yang minim, saya ikut manasik di Hidayatullah selain itu untuk memperdalam, saya sempatkan mengumpulkan berbagai referensi buku2 haji. Dari refensi itu dan kemudian menjalaninya dan mensaksikan prosesi ibadah ini, saya mencatat ada beberapa hal yang banyak dilakukan jamaah haji Indonesia, yang dari referensi, khutbah dan ceramah2 selama di Saudi tidak ada dasar yang kuat dilakukan oleh Nabi.
1. Mengambil miqod di bandara KSA Jeddah;
2. Menyembelih hadyu (hewan qurban) sebelum hari nahar, 10 Zulhijah; 3. Melontar jumrah sebelum waktunya. Aqobah=ba'da fajri & hari tasryik
(11,12,13) ba'da jawwal/dzuhur;
4. Umrah2 dari Tan'im & Bir Ali;
5. Mabit di Arafah, harusnya tarwiyyah di Mina (tgl 8);
7. dll.
Untuk melengkapi prasyarat keilmuan, ada baiknya buat kawan2 yang mau ihram, selain dari manasik bisa membaca referensi berikut :
1. Fatwa2 Ulama Besar Saudi (Bin Baz, Ustaimin & al Jibrin), Pustaka As-syafii. 2. 40 Permasalahan Haji (Syaiful Islam Mubaroq), As-Syamil 3. Manasik Haji, Aunur Rofiq (Hidayatullah) 4. Haji & Umrah, Dr. Miftah Faridl 5. Bullughul Maram, Bab Haji, Ibnu Hajar al-Asqolani. 6. Fikhussunnah, Bab Haji, Sayid Sabiq 7. Panduan Haji & Ziarah dari Pemerintahan Saudi, Bin Baz 8. Panduan Haji & Ziarah dari Pemerintah Saudi, Al-Ustaimin 9. Buku Pintar Haji, (lupa pengarangnya) 10. Indahnya Haji, (lupa pengarangnya) 11. Makna Ibadah Haji, (lupa pengarangnya)
CDROM
1. Manasik haji, Granada
2. Kesalahan2 dalam ibadah haji, translate arab to indonesia.
Panduan tambahan yang sangat bermanfaat bagi pendalaman kita terhadap kota suci : 1. Peta2 Madinah & Saudi 2. Sejarah Makkah, Dr. Ilyas Abdul Ghani 3. Sejarah Madinah, Dr. Ilyas Abdul Ghani 4. Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Ilyass Abdul Ghani
Seperti dilontarkan Gus Mar, ibadah ini merupakan momentum yang sangat besar, sayang disia-siakan. Agar tidak sia-sia, Niat & Ilmu menjadi fundamen agar Alloh menurunkan kemabruran. Bagi yang ingin mencari KBIH, saya pesan, cari KBIH yang menjamin ditegakkannya sunnah Nabi daripada jaminan2 fisik berupa kenyamanan, kenikmatan atau murah. Lebih baik mahal dikit asal sesuai sunnah Nabi.
Bukan promosi, Hidayatullah menjaminkan itu. Saya dengar ar-Rahman juga. Patut kita renungkan Sabda Nabi: "Man ahdasa fi amrina hada ma laitsa mini, fa hua riddun" terjemahan bebasnya, "Barangsiapa beramal tidak sesuai dengan apa yang aku perintahkan maka amal tersebut tertolak". Dilain pihak Beliau menegaskan, "tirulah manasikku". Karena memang sebelum syariat Nabi diajarkan telah ada manasik2 yang merupakan tradisi Arab sebelum Islam.
Bagi kawan-kawan yg ber-adventure ria. Berniat Haji via Jawa. Masih ada cerita menarik.
Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi.
Allohu A'lam,
Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================
No comments:
Post a Comment