"Letakkan harta dalam tanganmu, Jangan letakkan dalam hatimu" Demikian Khalifah Ali Kw menyampaikan pesannya. Pesan ini begitu menyentuh dan perlu kita renungi. Disaat sebagian manusia merebut harta dunia dengan segala cara. Harta dunia bagaikan menjadi tujuan hidup. Lihatlah, betapa aktifitas mencari dunia mulai bergemuruh dari Subuh hingga larut malam. Orang berpayah-payah dengan segenap tenaga, pikiran dan perasaannya menggapai tingkat kehidupan yang lebih baik.
Bekerja keras adalah sebuah amal Islami. Islam tidak melarang, bahkan menganjurkan ummatnya bertebaran dimuka bumi. Ini secara implisit termaktub dalam kewajiban berzakat, bagaimana Allah SWT memerintahkan berzakat, tentu amalan ini bisa kita tunaikan ketika kita kaya. Artinya, Allah menghendaki ummatnya untuk berpeluh mencari karunia kehidupan didunia.
Hal terpenting dalam hal ini, bukan kerja kerasnya, namun adalah orientasi terhadap mensikapi harta. Kehidupan tanpa harta, tidak akan tegak. Dalam beribadah kita memerlukan sarana dan sarana itu ada ketika kita berharta.
Orientasi ini menjadi penting, mengingat amal kita akan dicatat sesuai dengan apa yang kita niatkan. Demikain juga dalam menggapai harta, kalau niat kita hanya ingin kaya dan menumpuk harta, ya itulah yang akan kita dapatkan. Ini ibarat seorang petani menanam padi. Ketika dia menanam padi, maka ia mendapat rumput sebagai penyertanya. Namun ketika ia tidak menamam padi, maka hanya rumput yang ia dapatkan.
Intinya, ketika kita berorientasi pada amalan akhirat, insya Allah kita akan mendapatkan dunia. Namun kalau kita hanya berorientasi dunia, maka hanya dunia semata yang kita dapatkan.
Bersama ini, saya mengingatkan kepada diri sendiri. Jangan sampai kehilangan orientasi akhirat. Nabi kembali mengingatkan perihal fitnah dunia, jika seandainya manusia diberi emas segunung Uhud, maka dia akan meminta dua gunung Uhud, demikian seterusnya hingga jasad dimasukkan kedalam liang lahat. Mari kita kerja keras bertebaran dimuka bumi mencari karunia Allah sebagaimana para pendahulu kita dan mari senantiasa kita ingat tentang orientasi kita akan akhirat.
Tulisan ini saya tulis sebagai bentuk tadabbur saya melihat fenomena yang saya temui hari-hari ini. Pertama tentang rekaman Jatuhnya Pesawat Adam Air, rekaman ini menggugah saya tentang perlunya ingat kematian. Dalam tempo lima menit, semua cita-cita, angan-angan dan sejumlah harapan musnah ketika nyawa kita direnggut yang kuasa. Kedua, seorang teman karib saya, dalam hitungan detik menjelang tidur langsung koma dan dilarikan ke rumah sakit dan sampai saat ini belum sadar.
Kejadian-kejadian ini merupakan pelajaran yang berharga bagi siapapun. Mengumpulkan bekal akherat adalah hal yang utama yang seharusnya kita jadikan landasan dalam setiap kita melangkah dan beraktifitas.
Semoga Allah memberkahi usia kita.
NB :
Alhamdulillah, rekor omset terbesar http://www.grosirbagus.com terpecahkan bulan Juli ini. Semoga Allah SWT memberkahi langkah yang kami lakukan. Karena, semenjak dari awal saya memiliki misi, menjalankan sunnah Rasulmu dalam berdagang.
Bekerja keras adalah sebuah amal Islami. Islam tidak melarang, bahkan menganjurkan ummatnya bertebaran dimuka bumi. Ini secara implisit termaktub dalam kewajiban berzakat, bagaimana Allah SWT memerintahkan berzakat, tentu amalan ini bisa kita tunaikan ketika kita kaya. Artinya, Allah menghendaki ummatnya untuk berpeluh mencari karunia kehidupan didunia.
Hal terpenting dalam hal ini, bukan kerja kerasnya, namun adalah orientasi terhadap mensikapi harta. Kehidupan tanpa harta, tidak akan tegak. Dalam beribadah kita memerlukan sarana dan sarana itu ada ketika kita berharta.
Orientasi ini menjadi penting, mengingat amal kita akan dicatat sesuai dengan apa yang kita niatkan. Demikain juga dalam menggapai harta, kalau niat kita hanya ingin kaya dan menumpuk harta, ya itulah yang akan kita dapatkan. Ini ibarat seorang petani menanam padi. Ketika dia menanam padi, maka ia mendapat rumput sebagai penyertanya. Namun ketika ia tidak menamam padi, maka hanya rumput yang ia dapatkan.
Intinya, ketika kita berorientasi pada amalan akhirat, insya Allah kita akan mendapatkan dunia. Namun kalau kita hanya berorientasi dunia, maka hanya dunia semata yang kita dapatkan.
Bersama ini, saya mengingatkan kepada diri sendiri. Jangan sampai kehilangan orientasi akhirat. Nabi kembali mengingatkan perihal fitnah dunia, jika seandainya manusia diberi emas segunung Uhud, maka dia akan meminta dua gunung Uhud, demikian seterusnya hingga jasad dimasukkan kedalam liang lahat. Mari kita kerja keras bertebaran dimuka bumi mencari karunia Allah sebagaimana para pendahulu kita dan mari senantiasa kita ingat tentang orientasi kita akan akhirat.
Tulisan ini saya tulis sebagai bentuk tadabbur saya melihat fenomena yang saya temui hari-hari ini. Pertama tentang rekaman Jatuhnya Pesawat Adam Air, rekaman ini menggugah saya tentang perlunya ingat kematian. Dalam tempo lima menit, semua cita-cita, angan-angan dan sejumlah harapan musnah ketika nyawa kita direnggut yang kuasa. Kedua, seorang teman karib saya, dalam hitungan detik menjelang tidur langsung koma dan dilarikan ke rumah sakit dan sampai saat ini belum sadar.
Kejadian-kejadian ini merupakan pelajaran yang berharga bagi siapapun. Mengumpulkan bekal akherat adalah hal yang utama yang seharusnya kita jadikan landasan dalam setiap kita melangkah dan beraktifitas.
Semoga Allah memberkahi usia kita.
NB :
Alhamdulillah, rekor omset terbesar http://www.grosirbagus.com terpecahkan bulan Juli ini. Semoga Allah SWT memberkahi langkah yang kami lakukan. Karena, semenjak dari awal saya memiliki misi, menjalankan sunnah Rasulmu dalam berdagang.
Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================
No comments:
Post a Comment