Strategi Investasi terbaik Menurut Pengalaman Saya

Dulu, dulu sekali ketika saya masuk dunia kerja dan masih bujang, tak pernah terlintas tentang apa itu investasi. Gaji pertama saya seperti umumnya para fresh graduate saya gunakan seperti umumnya mereka. Dapet gaji untuk beli ini & itu, sebagian untuk saya kirim ke orang tua dan sebagian untuk sedekah.

Saya ndak pernah berpikir kedepannya seperti apa. Sebagai seorang employee, yang ada dibenak saya hanya kerja dan kerja trus dapat gaji. Sebagai orang yang dibesarkan dalam dunia teknik (Saya ambil S1 jurusan Elektro di STT Telkom Bandung) kerja awal saya habiskan tenggelam dalam dunia IT. Saya sangat maniak Open Source, Linux & FreeBSD menjadi makanan sehari-hari saya saat itu. Salah satu hasilnya, saya pernah menjadi inovator terbaik dengan Open Source tersebut.

Kemudian, seiring dengan nambahnya penghasilan saya mulai masuk property kecil-kecilan. Inisiatif ini saya anggap terlambat, karena memang ndak pernah memahami dunia investasi. Seiring berjalannya waktu, maka pemahaman saya tentang dunia investasi dan entrepreneurship meningkat. Saya merasa ini terlambat. Tetapi lebih baik daripada tidak.
Dari pengalaman saya sampai hari ini, berikut ini yang dapat disimpulkan, khususnya buat anak-anak muda yang pengin invest sedari dini :

1. Investasi tertinggi capital gainnya adalah pada isi kepala. Isi pengetahuan sebelum invest. Pahami betul dunia investasi dan seluk beluknya. Asah financial intellegent Anda.

2. Mulailah dari berbisnis terlebih dahulu. Kenapa demikian, pengalaman saya, investasi di property membutuhkan cash yang besar serta pendapatan tetap untuk mengangsur KPR. Jika ini terjadi bagi anda yang masih pas-pasan, uang anda akan kesedot untuk investasi jangka panjang. Belum lagi property kurang begitu likuid.

3. Jika bisnis sudah running, baru masuk di emas atau property. Jika anda sering membutuhkan cash flow untuk usaha anda, saya sarankan masuk investasi di emas karena mudah dicairkan. Namun jika ada kelebihan cash flow, anda bisa melirik property. Apalagi jika usaha anda tumbuh dengan sehat.

4. Katanya, setelah usaha dan property, baru masuk sektor saham.

Saat ini saya masih bermain di level 1,2 dan 3. Saya belum berani masuk sektor 4, karena memang awam dan belum siap. Bahkan untuk property saat ini banyak yang saya jual guna memperkuat modal usaha.

Prinsipnya, selagi muda jangan invest di sektor yang terlalu aman, property menurut saya long term dan terlalu aman, karena nyaris sangat pemaaf namun tidak begitu likuid.
Jika kita invest disektor yang aman, maka kurva pembelajaran kita menjadi lambat. Lebih baik jika masih muda masuk sektor bisnis. Lebih baik jatuh bangun disaat muda daripada jatuh bangun diusia tua. Inilah yang saya sebut percepatan kurva pembelajaran. Habiskan gagalmu diusia muda daripada menunda di usia senja.

Demikian, semoga bermanfaat.
Wassalam,


Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================

1 comment:

Saham said...

sebelum berinvestasi memang sebaiknya kita investasi dulu di pengetahuan.