Dia ceritakan, untuk menangkap seekor kera, orang Afrika meletakkan pisang di tabung, lantas si kera memasukkan tanggannya kedalam tabung. Ketika sedang mengambil pisang, dikejarlah kera itu, karena tak mau mmelepaskan pisang, maka si kera membawa lari tabung besar tersebut. Karena bebannya terlampau berat, maka kecepatannya melambat dan kecapean, dari situlah si kera merana itu ditangkap.
Pelajaran dari cerita ini, jangan sampai terjebak comfort zone yang bisa membebani kita dalam memperoleh kemajuan.
Nah, dalam hidup kita, banyak pisang yang mungkin sudah membusuk, namun karena tidak tahu atau terlampau sayang, kita biarkan pisang itu sehingga menumpuk memenuhi ruangan.
Demikianlah gambaran yang banyak kita temuai, termasuk diri kita. Ini contoh-contoh riil.
1. Mencreate bisnis baru, tetapi tetap mempertahankan bisnis yang jelas-jelas merugi. Harusnya, bisnis yang merugi dan tidak prospektif dilikuidasi saja dan fokus pada bisnis yang lebih prospektif.
2. Tetap mempertahankan asset yang menyerap biaya. Bisa rumah, mobil atau lahan yang tidak menghasilkan keuntungan dan menyerap dana kita. Harusnya ada keberanian melakukan tindakan untuk meleverage asset yang seperti itu.
3. Menumpuk-numpuk buku lama yang sebenarnya sudah tidak banyak kita manfaatkan karena perpindahan kuadran atau skills. Lebih baik buku-buku tersebut kita hibahkan saja agar ada nilai manfaatnya.
4. Menumpuk baju-baju yang sudah jarang atau tidak kita pakai. Alangkah lebih baik kita sumbangkan kepada orang yang memerlukan
5. Atau membiarkan sejumlah dana tidur dalam tabungan dan deposito tanpa ada rencana mengoptimalkannya.
Itu hanya segelintir aktifitas bagaimana melakukan move dari zona nyaman. Dengan demikian, kita dituntut untuk melakukan kemajuan-kemajuan yang lebih berarti.
Ini setidaknya yang saya lakukan terkait dengan inspirasi diatas :
Saya jual rumah di Balikpapan meskipun capital gainnya tidak seberapa, karena saya anggap membebani cash.
1. Saya likuidasi usaha Digital Printing saya di Blitar karena tidak adanya SDM yang dapat mengoperasikan
2. Saya hentikan peternakan Kambing di Gunung Kelud karena kurang prospektif dan saya tidak mampu melakukan controlling dengan baik
3. Saya hentikan pengembangan ubi Cilembu di lereng Gunung Kawi, karena tanahnya tidak cocok
4. Saya sewakan kios di Blitar karena saya ingin fokus di produksi garmen
Setidaknya dengan beberapa langkah diatas, saya lebih bisa konsentrasi dan melakukan langkah-langlah maju. Saya lebih bisa fresh. Saya kebayang, seandainya kebebanan sedemikian banyak usaha, pastilah energi dan konsentrasi saya terpecah belah.
Jadi, tinggalkan beban-beban yang tidak perlu, Anda akan semakin ringan mencapai puncak. Insya Allah.
Wassalam,
Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================
No comments:
Post a Comment