Gado Gado Taliban is Born !

Menggeluti usaha sandang. Berangkat dari sesuatu yang tidak terduga, saat malam perut kami lagi kosong saya keluar rumah, maunya ke jalan Sukarno Hatta, cari pengganjal perut. Euy, ternyata ada banjir sehingga saya putuskan balik kanan dan cari pengganjal perut di Arcamanik.

Saya biasa kalau lagi cari makan sambil ngobrol sama penjualnya. Seringkali saya dapat inspirasi dari para penjual. Iseng2 istri saya nanya, mana gado-gado yang biasa jualan disini, Bla Bla Bla, ternyata rombong gado2 itu mau dijual.

Malam itu juga saya take action, saya datangi kerumah penjual gado-gado. Saya dapat cerita banyak tentang sejarah gado-gado itu. Rupanya sudah berumur 15 tahun, atau didirikan tahun 1997. Wah tua juga usianya. Tapi gado-gado itu berawal dari Jalan Sudirman, saat penjual masih kongsi sama kakaknya, dan dia membuka usaha gado-gado di jalan Arcamanik sampai gado gado itu dua bulan yang lalu ditutup.

Singkat cerita, malam itu deal dan saya DP.

Sepulang rumah sempat bingung juga, mau diapain itu gerobak, singkat cerita, kami short course lah sama penjualnya.Kita kerjakan sendiri mulai beli bahan di Gede Bage sampai menggiling bumbu. Bener2 dunia baru bagi saya, malam2 kelayapan di pasar Gede Bage. Untungnya, dapat banyak kawan para pedagang hasil bumi di sana.

Dengan segala kekurangan, akhirnya kami beranikan diri membuka gerobak gado-gado, dengan semangat 45, Bismillah, akhirnya 2 hari yang lalu gado-gado itu buka. Masih dengan konsep dan layout sebelum gado-gado itu ditutup 2 bulan yang lalu.

Hari pertama, sudah mulai pelanggan datang, ada banyak komen, mulai dari kenapa tutup sampai komen masalah gado2. Malamnya kita record masukannya, kita improve dampai kita konsultasi sama penjualnya.

Hari ini, sudah masuk hari ke tiga, banyak cerita seru yang saya dapatkan. Dan ini seperti dunia baru bagi saya, new experience. Oiya, yang ndak kalah menarik, bagaimana saya rekrut karyawan. Saya punya beberapa karyawan dengan baground bermacam-macam, rata2 mereka sdh yatim. Ada yang putus sekolah, anak pekerja sampah sampai pekerja pabrik serta anak pembantu. Dan
alhamdulillah, selama ini bagus etos kerjanya. Darimana saya mendapatkan mereka, macam2. Ada yang dapat info dari tukang cukur, pembantu, tukang bangunan dan pemilik kontrakan.

Saya mohon doanya,
Sebagai pemula dalam bidang kuliner, mohon masukannya dari para suhu, semoga usaha ini bisa menjadi aliran rejeki banyak orang. Semoga di FGD kuliner nanti bisa hadir menimba ilmu..

"Ide yang bagus adalah ide yang terwujud, jika tidak, ide itu bukan ide yang bagus"

Wassalam,


Amir Fauzi
www.sekolahsablon.com

No comments: