Kiat Menjadi Perusahaan yang Efisien

Tetap efisien. Moto ini sering digunakan para pedagang China. Walaupun usahanya membesar, tetapi tetap mempertahankan efisiensi usahanya. Di toko Cibadak Bandung, saya berlangganan plastik, karung dan alat2 packaging. Sambil beli sering saya amati, bagaimana para pengusaha China ini terus bertahan dan bertahan.

Kalau saya lihat tokonya, tetap saja, terlihat crowded, seperti gudang, dengan alat-alat pendukung yang sederhana, seperti kresek digantung, balpoin ditali serta nota dari kertas bekas. Walau simpel seperti itu, omsetnya jangan ditanya, kalau kesitu selalu saja berebut, ngantri.

Karyawannya juga itu-itu saja, sangat setia dan jumlahnya juga ndak terlalu banyak So, minimalist.

Tapi kalau lihat rumahnya, hem, mentereng. Bisa jadi kiosnya lusuh acak-acakan, tetapi rumahnya di real estate esklusif. Saat di toko, pakainnya kaos singlet, dan celana komprang. Tapi kalau sudah pulang, pakainnya necis.

Ini menurut saya pelajaran menarik, bahwa usaha itu dibangun dari proses berkelanjutan. Para pedagang China ini tetap mempertahankan gaya hidupnya walau sudah kaya raya.
Ada satu kisah, seorang suami istri yang menjadi pengrajin jilbab. Mereka ambil bahan dari pasar baru, kemudian di cutting, selanjutnya dibagi-bagi kerumah-rumah tetangganya untuk dijahit, kemudian ditarik lagi, selanjutnya dikirim keluar kota via bis untuk dilakukan proses payet. Setelah proses payet selesai, maka dititipkan bis kembali ke lokasi awal dan selanjutnya di packaging.

Beban biaya dengan sistem kerja seperti itu benar-benar low cost, makanya harganya sangat miring, beda dengan konveksi yang mengerjakan awal sampai akhir.
Pendekatan-pendekatan baru seperti itu, perlu terus dicari untuk menemukan model bisnis yang paling efisien. Paling efektif.

Dan tentu jangan lupa, jika usaha telah membesar agar tetap mempertahankan hidup efisien, dan tentu tetap efektif.

Selamat membongkar model bisnis anda untuk menuju perusahaan yang lebih efisien. Pangkas yang tak perlu dan tetap menjadi perusahaan minimalis walau omset sudah maksimalis.


Amir Fauzi
Owner

No comments: