Kisah Pengusaha Busana Muslim Fatta

 
Fatta Niaga didirikan oleh pasangan suami Istri, Amir Fauzi & Dewi Masitoh, berpusat di Bandung sebagai ibukota fashion Indonesia. Usaha garmen dengan beragram produk mulai dari jilbab, baju muslim anak dan dewasa, baju bayi sampai dengan kaos distro. Bermula pada tahun 2008 dengan modal rp. 400.000, Amir memulai usaha dengan pelanggan pertama dari saudara dan kawannya. Posisi awalnya sebagai grosir dengan mengambil barang dari Pasar Baru Bandung dan dikirim ke Blitar, Balikpapan, Samarinda, Jember, Bangkalan dan Trenggalek. Produknya sekarang terus bertahan dengan Brang Wafana www.wafanakids.com 

Melihat produknya diterima masyarakat, kemudian Amir mengembangkan dalam skala yang lebih luas dan serius. Salah satu mengembangkan jaringan adalah membuka produknya lebih luas dengan memperluas jaringan penjualan. Jika semula hanya berkisar teman dan keluarga, maka berikutnya siapapun bisa melakukan transaksi.

Dengan bantuan iklan, sosial media dan internet, usahanya berkembang pesat hingga saat ini produknya menembus Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang, Australia, Arab Saudi, Jerman, Amerika hingga Suriname. Dengan berkembangnya usaha garmen yang dikelolanya, Amir terus melakukan inovasi dengan berusaha tetap melahirkan produk-produk baru yang kompetitif dengan harga yang bersaing. Sebagai contoh model-model jilbab terbaru dapat dilihat di www.jilbabfatta.com 

Bisnis bagi Amir tidak hanya mencari untung, namun sebagai media silaturahmi dan membangun jaringan. Sangat senang jika ada orang yang ikut berkembang memulai bisnis bersama jaringannya. Dari usaha yang dirintisnya ini banyak melahirkan usaha bagi ibu rumah tangga atau anak kuliah. Yang tadinya tidak punya usaha, maka dengan berbekal jilbab produknya sekarang berkembang usahanya dan mandiri. 

Selain produk-produk muslim, Amir juga masuk dalam industri baju bayi dengan merk Bebee yang beralamat di www.bajubayimurah.com . Niatnya agar menjadi one stop shoping bagi Ibu dan Anak. Dengan mengusung spirit murah berkualitas, Amir terus membuka peluang bagi Ibu-Ibu muda dan mahasiswa yang ingin memulai bisnis dengan modal terjangkau dengan hanya menjadi reseller produk-produk murahnya.


Win-Win Solutin
Prinsip yang dipegang dalam menjalankan Fatta adalah win win solution. Semuanya untung. Bagi saya jika pelanggan dapat menjual barangnya itu sudah sangat menyenangkan. Oleh karena itu, Amir terus berusaha menjual produknya dengan harga bersaing, sehingga dengan harga bersaing resellernya dapat mengambil untung dan memutar barangnya. Berfokus pada putaran produk adalah menjadi konsepnya, tidak mengapa laba tidak besar, namun barang berputar dengan cepat sehingga rantai produksi terus berputar dan dapat menghidupi semua orang yang terlibat.

Baginya mengambil untung berlebihan memang sangat menguntungkan dalam jangka pendek, namun ketika barang tidak berputar, maka reseller akan menjadi kesulitan  menjual barangnya. Dengan sulitnya menjual barang maka reseller, produsen, penjahit hingga pembuat bahan akan mengalami kemacetan. Lebih baik mengalir walau laba sewajarnya.

Perputaran Model
Dengan berubahnya fashion menjasi style, maka salah satu cara untuk tetap bertahan dalam industri fashion adalah terus mengeluarkan inovasi dengan produk-produk baru yang diinginkan masyarakat. Saat ini, konsumen selalu saja menanyakan model baru, jarang yang menanyakan model lama. Berkenaan hal tersebut, Amir memproduksi barang-barangnya dalam jumlah limited. Jika habis tidak memproduksi lagi kecuali jika peminatnta besar. Dengan demikian produk yang dihasilka selalu fresh dan berganti.

Untuk melakukan inovasi tersebut, Amir tidak memonopoli desain dan model, namun model diambil dari mana saja, mulai dari pelanggan, penjahit, suplier serta dari kolega-koleganya. Memikirkan inovasi sendiri apalagi tiap minggu, bisa membikin kepala pecah, kenapa ndak inovasi ini kita buka kepada siapa saja yang mau berkontribusi. Demikian kilahnya.


Pengembangan Bisnis
Setelah garmen muslimnya eksis, Amir terus mengembangkan usahanya masuk ke sektor distro. Sektor ini dibidik karena memang besar pasarnya. Berbekal dengan kesukaannya dalam dunia desain grafis, maka Amir membuka sekolah sablon www.sekolahsablon.com sebagai media pelatihan calon pengusaha clothing dan distro. Siswanya tersebar dari Sabang sampai Papua, dari Manado sampai Kupang. Kursusnya cukup diminati hingga pernah diliput oleh 3 stasiun tivi, mulai dari Trans TV, TV 7 dan MNC Tv.

Selain memnuka kursus, Amir juga mengembangkan rumah produksi sablon dengan alamat di www.jasasablon.com. Bersama koleganya terus mengembangkan produksi kaos polos www.polosan.com dan juga jasa membuat kaos distro. Pesanannya kini mulai dari Medan sampai Papua. Dari produksi kaos ini, Amir dapat terus menciptakan lapangan kerja dilingkungannya.

Menjaga Integritas
Salah satu prinsip Amir dan Dewi, dalam berbisnis adalah mengedepankan kejujuran. Bisnis sebesar apapun jika tanpa kejujuran akan hancur. Uang kembalian atau kelebihan berapapun harus dikembalikan kepada yang berhak. Oleh karena itu, berapapun kelebihan ongkir dari resellenya atau yang bukan menjadi haknya akan dikembalikan kepada pelangganya.

Bisnis tidak semata-mata mencari untung namun juga mencari keberkahan. Bisnis yang berkah insya Allah akan langgeng, demikian prinsip yang dipengang Amir dan Dewi.

Saat ini dengan dibantu 7 tenaga tetap dan puluhan freeland dan penjahit Amir terus berusaha mengembangkan usahanya agar dikemudian hari mampu menjadi penyalur rezeki sebanyak mungkin orang. Dengan konsep pemberdayaan dan saling berbagi keuntungan serta terus berinovasi dia berkeyakinan akan mampu bertahan diganasnya persaingan.


Gagal dan Ditipu Orang
Baginya terus belajar menjadi bagian penting bagi siapapun yang berusaha. Jangan putus asa kalau gagal atau ditipu orang. Biasanya orang yang pernah gagal dan ditipu orang akan menjadi lebh hati-hati dalam mengendalikan usahanya. Menurutnya itu adalah ongkos sekolah dalam berbisnis, sebagaimana yang pernah dialaminya tahun 2000 saat berinvestasi 10 juta kepada orang lain. Uang yang dikumpulkan dari gaji bekerja dan akan digunakan untuk biaya pernikahan raib oleh rekan bisnisnya sehingga saat menikah ia harus behutang pada koleganya.

Pengalaman-pengalaman seperti itu akan menjadi spirit maju dan jangan sampai menjadi patah arang. Pada hakikatnya, sebagai pengusaha adalah orang yang siap mengambil resiko dengan segala pilihan yang dijalaninya. Kalau anda ingin hidup aman, maka tidak cocok bagi anda untuk jadi pengusaha, namun jika anda suka dengan resiko dan hal-hal baru, maka sangat cocok anda menjadi pebisnis. Demikian kata Amir, yang menyukai mendaki gunung ini.

Sebagai kata akhir, Amir menandaskan kepada orang yang akan memulai bisnis. Mulailah dari kecil, karena bisnis itu perlu proses. Jangan tergiur dengan iming-iming untung besar tanpa ada usaha keras. Jika anda gagal memulai bisnis, maka ruginya tidak besar, namun jika tumbuh maka kembangkanlah dengan cepat dan fokus. Banyak pebisnis pemula terjerembab karena maunya instan dan tidak fokus. Namun, jika dikembangkan kok tidak berkembang-berkembang, maka tutup usaha tersebut, barangkali usaha tersebut tidak cocok bagi anda. Gambaru dan tetap semangat menjalani hidup.

2 comments:

RJR said...

assalaamu alaikum salam kenal pak pauzi saya ahmad thabrani asli dari cililn sekarang tinggal di tangerang umur 46 thn sangat tertarik untuk berbisnis busana muslim memang keahlian saya di bidang baju wanita tetapi utk memulai selalu ga bisa karena berbagai alasan memang tanggungan udah banyak dengan 4 anak say minta saran dari bapak utk lebih menguatkan hub saya di (aththabrani125250@gmail.com atas perhatian say ucapkan terima kasih semoga usah tambah maju dan berkah kalau ada kesempatan ke bandung ingin juga sillaturrahim kerumah bapak

Ridho screen printing said...

mantap gan!
RIDHO SCREEN PRINTING
sablon kaos nomor 1
vendor kaos cikarang