Bekal dari Ibu

Kasih ibu sepanjang hayat. Walaupun aku sdh jadi manusia dewasa, tetap terasa menjadi anak2 dihadapan ibuku. Kasih sayangnya begitu luas tak bertepi.

Jika aku kembali setelah menjenguk ibu, begitu banyak bekel yg beliau minta aku bawa, seakan-akan bergumam, jangan sampai anakku kelaparan ditengah jalan.

Dan selalu saja, dengan setia kubawa bekelnya selagi bisa. Ini sdh menjadi ritual komitmenku. Aku berharap, keridhaan beliau.

Jika aku bawa mobil, beras, pisang dan sejenisnya diminta aku angkut. Jika naik pesawat, bekelnya juga aku angkut semampuku. Tak pernah ku tolak selagi aku mampu membawanya...

Saat sampai tujuan, aku buka bekel beliau, selalu saja aku berurai air mata. Mungkin bekelnya bisa dipandang sederhana, tapi karena kasih sayangnya itu menjadi sangat menyentuh sehingga mata ini tak tahan menumpahkan air mata.

Oh ibuku,
Semoga Allah selalu merahmatimu...

No comments: