Perencanaan Bisnis Kuliner

Di dalam membuat suatu usaha, maka salah satu yang menjadi factor penting sebelum kita menuangkan rencana-rencana kita, adalah menentukan bentuk usaha /usaha apa yang akan kita lakukan? Betul kan? Karena tidak mungkin kita ujug-ujug belanja ini dan itu tanpa tahu usaha apa yang akan kita lakukan?

Untuk hal tersebut maka sebuah perencanaan usaha penting untuk kita lakukan. Analisa singkat terkait dengan potensi pasar menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Agar dengan demikian kita dapat lebih yakin bahwa rencana yang kita buat tersebut kemudian akan dapat kita terapkan dan berjalan dengan baik.

Jangan sampai terjadi di mana kita telah cape, letih, lelah, lesu dan lungse (bahasa korea) menyusun sebuah business plan namun ternyata belakangan baru diketahui bahwa marketnya tidak memungkinkan. Cucian pisan kan kalo seperti itu?

Nah berikut, saya ingin menjelaskan sedikit tentang analisa potensi pasar (market potential analysis) sebagai berikut :

Market Potential Analysis
Pertama-tama yang harus diketahui adalah bahwa untuk memulai suatu usaha resto, maka kita tidak bisa seenaknya saja menentukan di mana kita mau membuka usaha resto tersebut. Jangan hanya karena sekedar ada tempat yang murah maka kemudian kita menyewa tempat tersebut untuk membuka sebuah resto.

Jangan hanya karena ingin menjual sesuatu produk maka kita langsung begitu saja membuat resto dan berharap agar produk tersebut akan laku.

Ada 2 pendekatan yang harus dipertimbangkan oleh seseorang yang ingin berusaha resto, yaitu pendekatan berdasarkan produk (product based) dan pendekatan berdasarkan potensi pasar (market based)

Product Based
Product based adalah sebuah pendekatan yang berbasis pada produk yang ada/ yang dimiliki. Artinya kita telah memiliki sebuah produk ataupun jenis menu yang ingin kita jual.


Panduan untuk product based adalah

Carilah lokasi di mana terdapat segmen dari market yg diperkirakan akan suka dan mampu untuk membeli produk/menu kita tersebut.

 Pelajari apakah ada competitor dari resto yang menjual produk yang se jenis? Jika ada pelajari competitor tersebut. Bagaimana perkiraan atas omset mereka?

Jika ternyata omset mereka bagus maka pelajari faktor2 apa yang membuat omset mereka tersebut bagus? Apakah factor internal atau factor eksternal dari usaha mereka yang membuat mereka berhasil? Atau kedua2nya?

Lakukan SWOT analysis terhadap mereka. Pelajari apa kelebihan mereka, apa kekurangan mereka, potensi apa yang mungkin masih bisa mereka dapatkan dan apa potensi ancaman atas usaha mereka tersebut?

Setelah kita mengetahui tentang hal hal apa yang menjadi potensi, hal-hal apa yang menjadi ancaman usaha dan lain-lainnya maka kita bisa memulai membuat konsep resto.

Jika memang telah ada pesaing yang sudah berjalan dan berhasil di sekitar lokasi tersebut maka buatlah konsep yang lebih baik dari usaha resto yang telah berhasil tersebut.

Bisa secara tampilan, variasi produk, pelayanan atau hal2 lainnya
Beberapa contoh kasus dari kondisi ini adalah produk merk Brownis Amkita, Kartika Sari, RM Sederhana, Mc Donald, dan lain sebagainya.

Kesemua merk tersebut adalah sebagai produk. Dan tugas mereka di dalam mengembangkan usahanya adalah mencari lokasi yang tepat bagi mereka untuk membuka resto/ menjual produk mereka tersebut.

Coba perhatikan, KFC selalu membuat outletnya berdekatan dengan outlet MC Donald.
Hal tersebut karena KFC berpendapat, jika Mc Donald hadir di suatu lokasi maka hampir bisa dipastikan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang potensial. Mc Donald telah melakukan survey sebelum membuka outletnya

Di dalam mencari lokasi ini, maka sebuah survey kecil perlu untuk kita lakukan. Terutama jika kita telah menemukan sebuah tempat yang akan kita sewa.
tks



www.sekolahresto.com
School of Cullinary Business

No comments: