Budidaya Jambu Biji Varietas Impor di Indonesia












Sebagai anak petani, saya risau melihat begitu banyak buah import yang membanjiri pasar di Indonesia. Kita bisa lihat, mulai dari durian, apel, pear, jeruk dan buah lainnya.

Apa yang salah, sehingga sedemikian lemah pasar kita sehingga diserbu buah impor mulai dari China, Australia, sampai Amerika Latin masuk dengan begitu leluasanya. Sebagai negeri agraris ditengah katulistiwa, yang matahari bersinar sepanjang tahun, yang panas nya tidak ekstrim dan dinginnya juga demikian.

Belum lagi bicara kesuburan tanah. Adalah negeri didunia ini yang lebih subur dari Indonesia. Jawabnya sangat jarang. Indonesia ada di cincin gunung berapi dunia, yang kandungan tanahnya sangat subur akan zat hara yang dibutuhkan tanaman. Artinya, tanaman apapun yang kita lempar ke tanah negeri ini bisa tumbuh dengan baik.

Sebagai orang yang pernah ke Asia Tenggara, Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang dan Eropa, saya penasaran. Negeri ini, benar-benar dianugerahi kesuburan dan iklim yang tidak dimiliki negara-negara lain yang saya sebut diatas. Sangat kaya, tetapi kenapa begitu terjajah dalam bidang agro.

Tertantang dengan keadaan tadi, saya coba belajar, kira-kira buah apa yang bisa dikembangkan di Indonesia. Ketemulah jambu biji salah satunya.

***

Negara yang paling pionir mengembangkan jambu biji adalah Taiwan. Hasil budidayanya sudah masuk ke Amerika. Selain itu risetnya juga sudah teruji.

Salah satu hasil risetnya adalah varietas jambu kristal yang hari ini begitu naik daun di Indonesia. Konon, sejak ditemukannya rujak jambu oleh mahasiswa Tasikmalaya, maka rujak jambu yang sebelumnya trend di Taiwan berkembang pesat di jalanan Indonesia.

Tengok saja, pinggir jalan begitu menjamur lapak jualan rujak jambu. Dan ini pertanda baik, kudapan jambu dicampur bumbu ini kudapan yang baik. Mengapa demikian, karena selama ini kudapan banyak yang gorengan yang terbuat dari tepung. Lahirnya rujak jambu bisa jadi sarana perbaikan gizi dan vitamin masyarakat.

Nah,
Salah satu bahan rujak jambu adalah suplier jambu kristal. Hari ini, suplier jambu kristal banyak dipasok dari daerah Jawa Tengah bagian selatan. Semisal dari Kebumen, Gombong, Kutoarjo dan sekitarnya.

Kalau kita lewat jalur selatan, pasti akan banyak kita temua jual jambu kristal dipinggir jalan raya di sekitar jalur Daendels.

Mungkin timbul pertanyaan, kenapa di daerah pesisir ini cocok sebagai penghasil jambu kristal ?

Untuk mengobati rasa penasaran tersebut, saya mencoba mengembangkan jambu kristal untuk dataran tinggi, kebetulan lokasi saya ada di Bandung. Dari hasil uji coba saya, jambu kristal ini cocok ditanam didataran rendah. Mengapa demikian, karena saat ditanam di ketinggian diatas 700 MDPL, maka jambu kandungan airnya tinggi dan rasanya kurang manis. Ini yang menjawab kenapa pesisir selatan Jawa cocok untuk mengembangkan jambu ini.


***

Varietas jambu biji yang dikembangkan secara import ternyata memiliki aneka varietas yang bisa dicoba. Saya cenderung memilih mengembangkan jambu biji import dengan beberapa pertimbangan dari hasil budidaya yang saya lakukan.

Jambu lokal, memang memiliki adaptasi dan daya tahan terhadap hama yang lebih tinggi dibanding dengan jambu import, akan tetapi dari sisi produktivitas buah, jambu import lebih bagus. Selain itu dari harga hasil panen, jambu import harganya lebih bagus dari jambu lokal yang kebanyakan diolah jadi juss buah.

Nah, 
Berikut ini varietas jambu impor yang bisa Anda coba dilahan sendiri, boleh tabulampot atau dikebunkan.

1. Jambu Kristal
Jambu ini paling banyak dibutuhkan, karena rasa yang manis, renyah, tidak mudah busuk dan manis. Jambu impor pamornya naik seiring dengan kebutuhan rujak jambu. Namun, dari sisi bentuknya bulat berotot.

2. Hong Pushe
Orang sebut jambu kristal merah, dimana jambu jenis ini sama dengan jambu kristal, namun dalamnya semburat merah muda. Bentuknya lebih bulat dan kandungan airnya lebih banyak.

3. Siumik Pala
Jambu varietas ini dikembangkan di Thailand, bentuknya lonjong mirip buah pear. Rasanya manis dan bentuk dagingya putih bersih.

4. Farang
Jambu Farang dikembangkan di Thailand. Jenis jambu ini juga belum banyak dikembangkan di Indonesia, bentuk buahnya agak lonjong dan mirip dengan jambu Siumik Pala.

5. Chegua
Jambu jenis ini merupakan varietas baru dari jambu kristal yang dikembangkan di Taiwan dan mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Mirip jambu kristal namun bentuknya bulat penuh.


Catatan :
Jika anda mengembangkan jenis jambu import ini, beberap saran yang bisa saya sampaikan :

1. Pilih jambu kristal dulu sebagai awalan, karena marketnya sudah terbentuk dengan banyaknya lapak rujak jambu kristal

2. Saya menyarankan untuk mengembangkan di dataran rendah dengan pertimbangan, jambu itu asalnya dikembankan di Taiwan & Thailand dan sekarang menyebar ke China, India, Pakistan dan Bangladesh. Karena daerah asal merupakan negeri dengan dataran rendah, jadi saran saya kembangkan di dataran rendah.

3. Pilih jambu dengan daging putih. Karena jambu impor dengan daging merah belum familier untuk masyarakat Indonesia, kecuali untuk jambu kebutuhan juss.

4. Jambu impor tidak cocok untuk kebutuhan juss buah, jadi lebih cocok untuk rujak dan hidangan sejenis.

5. Daya tahan buah lebih lama, berbeda dengan jambu lokal, saat sudah masak harus segera dikonsumsi. Daya tahan ini merupakan keunggulan dari jambu lokal.


Demikian,
Semoga eksperimen sederhana saya bisa jadi masukan Anda yang mau menekuni agrobisnis jambu biji yang pasarnya makin meluas. @amirfauzi

No comments: