Saya mau share terkait pengalaman pernah saya jalani dalam
usaha kaos, semoga bermanfaat bagi pengusaha kaos lainnya.
Awalnya saya memulai usaha kaos tanpa tahu ilmunya sehingga
beberapa kali kena tipu. Namun dengan seiring tambahnya ilmu dan belajar dari
beberapa kali kena penipuan, maka saya terus mengembangkan usaha.
Dulu saya tidak mengenal bahan kaos, teknik sablon, proses
produksi, bikin pola dan sebagainya, seiring dengan bersentuhan dengan hal-hal
tersebut saya mulai mengenalnya. Awalnya saya memaklonkan atau beli putus dari
beberapa rekan.
Baik, saya mau share hal-hal yang perlu diperhatikan saat
memulai usaha konveksi atau kaos.
1.
Jenis bahan
Kita harus mengenal mulai bahan dari
combed, carded, TC, PE ataupun hyget. Pernah suatu saat saya ditawari bahan
dengan harga murah, katanya semi combed, dan ternyata bahannya keras. Usut
punya usut ternyata bahannya dari carded.
2.
Jenis Sablon
Kita harus tahu jenis bahan atau tinta sablon, baik itu water base, oil base atau special effect. Pernah saya order, ternyata sablonannya rontok gara-gara tinta waterbasenya/rubber tidak di heatpress cuman diangin-anginkan.
Kita harus tahu jenis bahan atau tinta sablon, baik itu water base, oil base atau special effect. Pernah saya order, ternyata sablonannya rontok gara-gara tinta waterbasenya/rubber tidak di heatpress cuman diangin-anginkan.
3.
Proses Produksi
Untuk proses produksi, kadang-kadang tempat produksi akan mendahulukan siapa yang berani bayar mahal. Repotnya kita sudah langganan dan sudah jelas jatuh temponya. Tahu-tahu saat diambil produk masih diolah sebagian, terpaksa deh nongkrongin gara-gara kesusuan order yang bayar lebih mahal.
Untuk proses produksi, kadang-kadang tempat produksi akan mendahulukan siapa yang berani bayar mahal. Repotnya kita sudah langganan dan sudah jelas jatuh temponya. Tahu-tahu saat diambil produk masih diolah sebagian, terpaksa deh nongkrongin gara-gara kesusuan order yang bayar lebih mahal.
4.
Ukuran/Pola
Ukuran dan pola juga harus dipastikan,
karena setiap rumah produksi memiliki ukuran dan pola masing-masing yang
kadang-kadang berbeda jauh dengan standar umumnya. Ada rumah produksi yang
kaosnya junkiest ada juga yang oblong besar. So, pastikan benar jenis
ukurannya.
5.
Cacat Produksi
Ini juga sering terjadi, mulai dari cacat
jahit, cacat bahan dan cacat sablon. Rumah produksi ndak mau rugi, kadang
produk cacat diselipin ditengah, kalau ndak jeli kita bisa dikomplain
pelanggan.
6.
Deadline
Kebiasaan banyak penerima maklon adalah molor
jadwal kerjaannya. Biasanya saat masih jauh tenggang waktunya, mereka santai,
pas saat mau deadline baru kelabakan. Untuk menghindari ini, usahakan ada waktu
tambahan yang cukup agar tidak merugikan klien.
Demikianlah pengalaman saya saat memulai usaha kaos dengan system
maklon. Sekarang Alhamdulillah sudah produksi sendiri baik untuk kaos sablon,
reglan, polos, hoodie dan lainnya.
*Noted
Hati-hati bagi pemula yang ingin memulai usaha kaos, kehati-hatian akan menghindarkan kerugian
Hati-hati bagi pemula yang ingin memulai usaha kaos, kehati-hatian akan menghindarkan kerugian
Amir Fauzi
Founder
www.distroacademy.com | Sekolahnya Bisnis Kaos Distro
www.gesut.com | Tempatnya Bikin Kaos Keren
Founder
www.distroacademy.com | Sekolahnya Bisnis Kaos Distro
www.gesut.com | Tempatnya Bikin Kaos Keren
2 comments:
Betul sekali mas amir. Saya juga pernah mengalaminya. Terima kasih infonya.
Sh-onshop.blogspot.com
Dear Pak Amir,
Kami berminat untuk melakukan kerjasama dengan anda, apakah ada email atau nomor telp yg bisa kami hubungi?
Silakan hubungi saya di novia.soraya[at]gmail.com
Terima kasih :)
Post a Comment